Minggu, 15 November 2009

deSa Qw...



ini Lah koTa ciSuJEN ,..DEngan panoraMa yg inDaaaaaaHHHHhhhh,.....

SuBhanaLLaH,....



seNyum iTu iBaDah LowCh,...

KEKUATAN SENYUMAN

Pernahkah anda berada di sebuah ruang tunggu bersama orang-orang yang tidak saling kenal? Tentu membosankan bukan? Karena diantara anda maupun yang lainnya akan enggan untuk berbincang-bincang. Pekerjaan menunggu sangat menjemukan dan terkadang menegangkan, apa lagi dilalui dengan berdiam diri. Lain halnya jika sembari menunggu kita berinteraksi dengan orang-orang sekitar, bisa jadi jika pembicaraannya menarik, menunggu akan terasa lebih menyenangkan. Yang jadi permasalahannya adalah, “bagaimana cara kita memecah kebekuan diantara orang-orang tersebut”. Sebetulnya anda bisa memulai dengan melontarkan senyum pada seorang yang duduk di sebelah atau yang berhadapan langsung dengan anda. Dengan begitu orang tersebut kemungkinan besar akan membalas senyum anda. Kalau sudah begitu anda bisa langsung mulai dengan sebuah pertanyaan ringan seperti : apa kabar? Atau maaf jam berapa sekarang? Dan selanjutnya terserah anda.

Seorang psikolog di Universitas Michigan bernama Prof. James V. McConnell mengatakan bahwa, “Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta mampu membesarkan anak-anak yang lebih bahagia. Ada jauh lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut di kening. Karena senyum itulah yang mendorong semangat, alat pengajar yang jauh lebih efektif daripada hukuman.”

Sahabat saya pernah berkata, “saat anda akan memulai sebuah presentasi, mulailah dengan senyuman lebar, karena hal itu dapat mengurangi rasa takut/gerogi.” Saya selalu mengingat kata-kata tersebut. Pada waktu itu untuk pertama kalinya saya akan melakukan presentasi dalam sebuah seminar bisnis. Mengingat banyaknya jumlah peserta yang hadir, rasa gerogi benar-benar telah menciutkan nyali saya. Namun setelah sahabat saya berkata seperti itu, saya seakan mendapat angin segar. Saya pun mengikuti apa yang ia sarankan, dan bisa tampil penuh percaya diri. Ternyata sebuah senyuman lebar mampu merilekskan pikiran yang tegang.

Okey! Mungkin itu dulu informasi dari saya, sebetulnya masih banyak hal mengenai kekuatan sebuah senyuman, namun mengingat kondisi kesehatan saya yang kurang fit saat ini, maka dengan sangat terpaksa saya akhiri artikel ini. Pesan saya, “Mulai saat ini biasakanlah untuk menyapa orang lain diawali dengan senyuman tulus, karena hal itu akan membawa banyak kebahagiaan bagi anda dan orang tersebut.”

sahabat,...



beSt frienDs foReVer...


jD kan Lah saHabaT ,,..seBagai seSeoranG yaNg dPt menuNtun qT dLm kebenaRan,...oLeh krena iTu,..mriLah qT plih saHabat yg baIk luar dan daLAm,..ssungguh nya sahabat pun dpat mnuntun sikap qT,....

fRiendz 4 eVeR....

kisah SahaBat SeJaTI.....
Ketika seorang sahabat sejati bertanya kepada sahabatnya, “apakah aku pernah melakukan salah padamu?“.Sahabatnya akan menjawab, “ya, tapi aku sudah melupakan kesalahanmu“.
Ketika seorang sahabat sejati berbalik bertanya kepada sahabatnya, “apakah aku pernah bersalah padamu?“.Sahabatnya akan menjawab, “ya, tapi aku sudah lupa akan hal itu“.
Ketika seorang bertanya, “Apa yang telah kau lakukan untuk sahabatmu?“Seorang sahabat akan menjawab, “Aku tidak tahu.” sebab seorang sahabat tidak pernah meminta imbalan dari apa yang telah di perbuatnya dengan tulus.
Ketika seorang sahabat sejati memarahi sahabatnya, dan sahabatnya bertanya, “mengapa kamu memarahiku?“Sahabatnya akan menjawab, “demi kebaikanmu“.
Ketika seseorang bertanya, “apakah alasanmu menjadi sahabatnya?“Ia akan menjawab, “tidak tahu“. Sebab sahabat yang sejati tidak pernah memanfaatkan, tidak pernah memandang kelemahan dan kelebihan.
Ketika kau jatuh, ia akan berusaha menopangkan tangannya supaya kau tidak tergeletak.Ketika kau bersuka, ia akan berada disisimu dan turut merasakan kebahagiaanmu.Ketika kau berduka, ia akan berada disampingmu, meskipun ia tidak tahu bagaimana cara menghiburmu. Tetap mendengarkanmu, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutmu, meskipun kau hanya mengaduh dan meskipun ia tidak tahu bagaimana solusi masalahmu.Ketika kau mengatakan cita – citamu, ia akan mendukung dan berdoa untukmu.Ketika ia bersuka, kau juga akan bersuka karenanya.Ketika ia berduka, kau yang ada di sampingnya.
Sahabat adalah memberi tanpa ada maksud di belakangnya, bukan hanya menerima.Sahabat tidak pernah membungkus racun dengan permen manis.
Persahabatan tidak diukur oleh berapa lamanya waktu, tetapi berapa besar arti ‘persahabatan’ itu sendiri.Persahabatan tidak diukur oleh materi, tetapi berapa besar pengorbanan.Persahabatan tidak diukur dari kesuksesan yang di peroleh, tetapi dari berapa besar dukungan yang di berikan.
Ia dapat menyayangimu, bahkan lebih dari dirinya sendiri.
Persahabatan tidak pernah mulus. Tetapi yang membuat indah adalah ketika mereka berhasil menjalaninya bersama, meskipun harus melalui pertumpahan air mata.
Hal yang paling membuat sahabatmu sedih adalah ketika kamu, sebagai seorang sahabat, membohonginya dengan alasan apapun. Sebab ia sangat percaya padamu.
Hanya satu yang sahabatmu minta kepadamu : supaya ia menjadi bagian hidupmu.
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya


keEp SMiLe,...??!!!

=)

=))

=)))



ketepatan sikap,,adalah ketepaTan kiTa berjaLan ke dePan,....

kaTa" mOtiVasi,..why nOt,..????



kata kata mutiara
Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “
Stop Dreaming Start Action“. Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa? Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk
mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan
penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

Sedekah vs Ikhlas

"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan", jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin.

Lain waktu,
"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya.

Lain waktu lagi,
"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya.

Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.
Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.

Pertemuan saya dengan komunitas TDA ( Tangan Di Atas ) di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.

Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.

Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.

Coba simak;
Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat?
Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?

Bukannya lebih baik;
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....

Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung......Just Action !!!

Minggu, 08 November 2009

Lee Min Ho

wAw,..aqw pnya blog,....
n bwat sMuaaa yg daH kLik ini thank yOu ya,.???!!!

감사합니다.......